ANALISIS FUNDAMENTAL BANK DENGAN BAHASA BAYI PART 1

Saat cerita saham khususnya saham Bank, banyak orang bingung tentang istilah-istilah teknis dalam analisis fundamental saham Bank, oleh karena itu, dibagian ini, saya akan menjelaskan bagaimana analisis Fundamental Bank dengan bahasa yang sangat sederhana bahkan Anda tidak pernah kuliah ekonomi dan bisnispun bisa mengerti.

saat analisis saham bank, yang pertama bisa dilihat adalah NIM (Net Interest Margin), kalau kita lihat definisinya di google maka kurang lebih kita akan membaca definisinya yaitu "mengukur seberapa besar margin laba bunga terhadap aset produktif" nah, kalau semakin tinggi, semakin efisien bank menghasilkan bunga dari dana yang disalurkan alias bank itu berpotensi untung.

sederhananya begini, anggap saja saya Bank, sebut saja saya Bank Ardy. lalu ada orang namanya Aditya dan Wanda, Aditya ini adalah orang yang menyimpan uangnya di Bank Ardy dan Wanda adalah orang yang meminjam dari Bank Ardy. Jadi disini ada tiga pihak :

Bank Ardy = penyalur uang Aditya ke Wanda
Aditya = pemilik uang
Wanda = peminjam uang

Nah, si Aditya inikan tidak mungkin mau simpan uang begitu saja, jadi, supaya si Aditya mau uangnya disimpankan Bank Ardy maka dia harus diberi sesuatu, maka Bank Ardy menjanjikan dia bunga, anggap saja 3%. Bank Ardy juga tidak mungkin mau meminjamkan uang ke Wanda begitu saja maka supaya Bank Ardy mau maka Wanda harus membayar bunga ke Bank Ardy, anggap saja 10%. Kurang lebih gambarannya seperti gambar dibawah ini.


Nah, selisih 7% dari bunga utang Wanda dan bunga tabungan Aditya adalah NIM, semakin tinggi NIM ini maka semakin bagus bisnis modelnya apalagi kalau bisa terealisasi, karena biasanya kalau NIM tinggi, eksekusinya dilapangan susah karena peminjam biasanya enggan dengan bunga yang terlalu tinggi. Walaupun demikian, tidak sesederhana itu ya menghitung NIM karena Bank tidak mungkin memberikan 100% pinjaman dari 100% tabungan dan cara menghitung NIM juga tidak seserhana itu, karena harus menghitung total kredit produktif, tapi untuk awal ini sudah sangat cukup sebagai dasar memahami NIM.

Sekarang, kita akan bahas LDR (Loan to Deposit Ratio), kalau kita google, kurang lebih LDR ini definisinya adalah "Rasio pinjaman terhadap simpanan. Nah, Rasio ini yang menunjukkan seberapa agresif suatu bank menyalurkan kredit.

Mari kita analogikan kembali menggunakan Bank Ardy. Misalnya, orang2 menabung di Bank Ardy dan total tabungan semua orang2 itu adalah Rp 100.000.000 dan Bank Ardy kemudian meminjamkan ke orang2 lain yang ingin meminjam, misalnya mereka meminjam Rp 80.000.000. Disinilah LDR berlaku yaitu perbandingan antara uang yang ditabung oleh orang-orang dan uang yang dipinjam oleh orang-orang, caya hitung sederhananya menggunakan rumus : (total uang yang dipinjam / total uang yang di tabung) * 100 = % LDR, kalau kita gunakan contoh angka yang kita buat maka LDRnya adalah 80%.


Kalau LDR terlalu tinggi persentasenya maka Bank bisa dalam bahaya karena utang itu risikonya tinggi dan tidak ada yang bisa memprediksi ekonomi serta nasib peminjam, namun kalau LDR rendah maka Bank juga bisa dalam bahaya karena beban bunga ke penabung jadi tinggi, beban bunga ini akan menggerus laba Bank. Idealnya, LDR bagus berada dikisaran 80-90%.

Sekarang kita akan bahas NPL (Non-Performing Loan), NPL ini sederhananya adalah parameter dari kredit macet, kredit macet ini biasanya bukan tidak bayar tapi bayarnya lambat alias tidak sesuai dengan waktu walaupun ini berpotensi juga tidak bayar. Anggap saja ada 4 orang yang minjam uang di Bank Ardy. ada Wanda, Aditya, Pieter, dan Rhildo. si Wanda, Pieter, dan Rhildo ini bayar tapi karena Aditya hobby main zeus dan rungkat akhirnya Aditya gak bisa bayar tepat waktu. Disini kita bisa lihat bahwa 75% bayar dan 25% belum bayar, 25% inilah yangs sederhananya disebut sebagai NPL.


Risikonya tentu ada, Bank Ardy harus tetap membayar bunga tepat waktu ke penabung, oleh karena itu Bank Ardy harus nalangin dulu, untungnya si Wanda, Pieter, dan Rhildo bayar jadi keuntungan dari tiga orang itu bisa dipakai dulu buat nalangin utang Adit. Bahayanya kalau Adit gak bayar, bukan cuma bunga tabungan yang harus dikembalikan tetapi seluruh nilai tabungan dari penabung juga harus ditanggulangi oleh Bank Ardy. Semakin banyak orang tidak bayar utang maka semakin tinggi NPL dan ini berbahaya untuk Bank karena liquid cashnya semakin sedikit untuk dikembalikan ke penabung, NPL yang bagus umumnya berkisar di 5%.

demikianlah analisis fundamental bank dengan bahasa bayi part 1, semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan Populer