TRADING DAN INVESTASI SAHAM DITINJAU DARI KARYA YUVAL NOAH HARARI – NEXUS
Kata Harari, sejarah manusia bukan lagi tentang otot, tapi tentang jaringan informasi. Siapa yang bisa menyebar ide paling cepat dan paling dipercaya, dia yang menang. Nah, sekarang buka chart saham dan jawab pertanyaan ini:
apa yang bikin kamu beli saham? Jawab jujur.
Mayoritas orang beli karena “katanya bagus”, “fundamentalnya oke”, “rumor akuisisi”, atau karena influencer yang bahkan tidak bisa baca laporan keuangan menyarankannya di TikTok. Itu artinya kamu tidak sedang berinvestasi, kamu sedang menyembah informasi yang kamu anggap suci padahal itu hoax berjamaah. Saham itu bukan naik karena bagus, tapi karena banyak orang percaya bahwa saham itu bagus. Dan kepercayaan itu dikendalikan oleh mereka yang memproduksi “cerita”. Harari bilang: nexus informasi adalah bentuk kekuasaan tertinggi. Jadi kalau kamu tidak punya akses ke nexus itu, kamu budak dari orang yang punya.
Nilai adalah sesuatu yang dibangun. Tapi harga?
Harga itu hipnotis massal. Kamu pikir saham BBCA naik karena fundamentalnya? Salah. Dia naik karena orang cukup banyak yang percaya dia akan naik. Lalu karena itu, orang lain ikut percaya. Lalu karena itu, chart naik. Lalu karena itu, kamu ikut beli. Dan boom, selamat, kamu adalah bagian dari agama baru bernama “grafik.” Harari sudah bilang: manusia bisa kerja sama dalam jumlah besar karena mereka percaya pada fiksi bersama. Uang? Negara? Agama? Sama semua. Di pasar, fiksinya adalah: “pasar efisien”, “trend following”, “support-resistance”. Kamu pikir kamu ilmiah? Kamu hanya menyebut fiksi dengan kata teknikal.
Bab terakhir Nexus adalah tamparan keras buat siapa pun yang masih percaya “kerja keras = sukses”. Harari bilang, di masa depan, keputusan akan digantikan oleh algoritma, dan manusia cuma jadi sensor biologis yang memberi input ke sistem yang tidak dia pahami. Itu sudah terjadi sekarang.
Kamu trading dengan RSI dan MACD? Maaf, hedge fund udah pakai reinforcement learning, LLM, dan data alternatif dari satelit dan mikrofon smartphone. Kamu pikir itu fair? Kamu kira kamu bisa bersaing? Bahkan jika kamu menang pun, hanya karena sistem belum mendeteksi keberadaanmu sebagai ancaman.
Pasar bukan meritokrasi. Pasar itu survival of the fittest di dunia algoritma yang dikunci oleh NDA, firewall, dan edge data yang bahkan kamu nggak tahu eksis. Jadi kalau kamu menang, nikmatilah itu seperti tahanan yang bisa kabur sebentar dari penjara informasi. Jangan cari kebenaran di pasar. Bangun realitasmu sendiri dan biarkan orang lain membelinya. Kalau Harari mengajarkan kita bahwa sejarah dibentuk oleh siapa yang paling dipercaya, maka pasar dibentuk oleh siapa yang paling bisa membuat orang percaya. Kalau kamu tidak bisa menjadi yang punya informasi, jadilah orang yang membentuk narasi. Bukan ikut alur. Tapi ciptakan arus. Bikin konten, bangun cult, jalin jaringan. Pasar bukan soal data, tapi siapa yang memegang megafon dan siapa yang siap percaya. Dan seperti kata Harari, di dunia yang dibanjiri informasi, yang mengontrol filterlah yang mengontrol dunia.
Pasar saham hari ini adalah Nexus itu sendiri. Bukan lagi soal perusahaan bagus atau jelek. Tapi soal siapa yang punya kemampuan menyebarkan persepsi paling meyakinkan, paling cepat, dan paling tidak terbantahkan. Kalau kamu nggak sadar ini, kamu bukan investor. Kamu umpan. Dan kalau kamu mau menang, berhenti jadi follower dari narasi yang dibentuk. Mulai sekarang, tulis naskahmu sendiri.
Komentar
Posting Komentar