DUALISME NILAI
Salah satu buku favorit saya adalah buku The Wealth of Nation karya Adam Smith, Adam Smith adalah tokoh kapitalisme yang memiliki sudut pandang menarik, dibukunya ia menuliskan tentang Value in Use VS Value in Exchange, kedua value ini sangat berbeda dan seringkali orang tidak memahaminya tetapi siapa yang benar-benar memahaminya ia akan menjadi sangat kaya.
Value in Use berbicara tentang nilai sesungguhnya, misalnya air, air itu sangat berguna bagi kehidupan manusia, manusia butuh air untuk minum, memasak, membersihkan, sampai membangun tenaga listrik namun sebagaimana yang kita tahu harga air relatif sangat murah, kalau Anda membeli sebotol air dari brand tertentu bahkan dipedalaman sekalipun, Anda tidak akan menghabiskan lebih dari 10.000 rupiah.
Lain lagi Valie in Exchange, Value in Exchange adalah suatu barang yang valuenya diukur bukan berdasarkan fungsinya, misalnya saja berlian, berlian itu tidak berguna bagi kehidupan manusia selain sebagai perhiasan, berlian tidak membuat seseorang semakin sehat atau semakin kaya, bahkan harga berlian bisa turun (Yang Punya Berlian Jual Sekarang! Harga Bakal Ambrol), tetapi walaupun demikian tetap saja harga berlian lebih mahal jika dibandingkan dengan harga air, harga satu karat berlian pada saat tulisan ini dibuat menyentuh angkat Rp19.750.000.
memang terkesan paradoks dan ini juga diakui oleh Adam Smith, contoh lain yang bisa saya beri adalah smartphone apple, tahukah Anda bahwa iPhone 15 Pro hanya diproduksi dengan harga US$523 atau Rp. 8.493.417 rupiah (Segini Harga Asli iPhone 15 Pro, Jangan Kaget!) mengikuti kurs saat tulisan ini dibuat yakni Rp 16.239 saat video ini dibuat namun harga iPhone 15 Pro dijual kurang lebih 19 juta rupiah saat tulisan ini dibuat, betapa luar biasanya margin yang bisa didapat oleh Apple, itu kenapa ia bisa masuk kedalam 10 perusahaan besar didunia.
value in exchange bukanlah nilai sebenarnya melainkan nilai yang dibuat karena ada history dan story disana, Anda bisa menonton tentang konspirasi bisnis berlian disini YOUTUBE KAMAR JERRY, Anda akan kaget dengan fakta-fakta yang ada, walaupun itu adalah sebuah konspirasi namun fakta-fakta yang ada tetap saja bisa divalidasi.
di Indonesia, tidak sedikit orang-orang yang awalnya miskin menjadi sangat kaya dalam waktu yang instan karena memahami konsep Value in Exchange seperti Timothy Ronald dengan Akademi Cryptonya atau dr. Richard Lee dengan Athena groupnya. Secara jujur, produk-produk yang mereka buat sebenarnya Over value namun karena mereka pintar mengemasnya dan hebat dalam membuat sebuah history dan story maka produk-produk mereka bisa laku keras, bayangkan saja Timothy Ronald yang harga membership Akademi Cryptonya 17 juta rupiah, 17 juta rupiah x 1000 member adalah 17.000.000.000 atau terbilang 17 milyar rupiah. Itu baru dari jumlah membership belum lagi dari buku, webinar, dan ads Youtube yang ia miliki, wajar saja ia bisa membeli Mclaren Senna, ia sangat hebat dan luar biasa dalam membuat history dan story.
intinya adalah mencari bidang yang dikuasai, pelajari bagaimana membuat history dan story pada bidang tersebut, ambil margin setinggi-tingginya dan itulah cara menjadi sukses dari Value in Exchange, fun factnya adalah Timothy Ronald juga adalah orang yang membaca The Wealth of Nation karya Adam Smith, sekarang setelah memahaminya apakah Anda selanjutnya?
Komentar
Posting Komentar