CHOOSE YOUR PAIN
Dalam hidup tentu ada hal yang tidak bisa kita pilih, kita tidak bisa memilih lahir dengan ekonomi seperti apa, genetik seperti apa, lingkungan yang bagaimana, semua itu adalah takdir, namun dalam hidup juga ada hal-hal yang bisa kita pilih misalnya mau mengkonsumsi makanan tidak sehat atau makanan sehat, makanan sehat tidak harus mahal, cukup menghindari gula itu sudah cukup.
untuk hal-hal yang bisa kita pilih saya istilahkan dengan memilih rasa sakit, saat kita belajar di sekolah, kita memilih apakah mau belajar dengan sungguh-sungguh dan menerima rasa sakit dari belajar itu sampai kita menikmati beasiswa dan nilai yang baik serta mendapat pekerjaan yang baik atau kita mau bersantai-santai dan bolos sekolah lalu menerima rasa sakit nilai yang buruk dan tidak mendapat pekerjaan yang baik. Kita bisa memilih bersakit-sakit dengan berolahraga atau kita bisa memilih diabetes, kolesterol, dan hipertensi sebagai penyakit akibat jarang menggerakan tubuh dan menjadi obesitas.
hidup adalah pilihan dan pilihannya adalah sakit sekarang atau sakit nanti, sakit jangka pendek atau sakit jangka panjang. Sakit tidak bisa dihilangkan dari pilihan kita, pilihannya bukan sakit atau tidak sakit tetapi jenis sakitnya apa, kita bisa sakit kepala karena stres memikirkan permasalahan hidup atau kita bisa merilekskan tubuh dengan nikotin lalu kanker menghampiri kita, kita bisa sakit hati ditinggal kekasih atau sakit karena alkohol untuk sekedar melupakan kisah cinta kita semalaman, selalu ada pilihan bagi diri kita.
tidak ada manusia yang dipaksa merokok, mengkonsumsi alkohol, mengkonsumsi gula, atau mengkonsumsi makanan tidak sehat dan tidak mau berolahraga, bahkan dijaman perbudakan para budak tetap dipaksa bekerja. Ketika kita tidak mau melatih tubuh kita kemudian memilih makanan dan minuman yang buruk bagi kesehatan kita maka sebenarnya kita sedang memilih rasa sakit dimasa depan.
saya sendiri tahu bahwa genetik saya tidak baik, keluarga saya termasuk orangtua saya terkena diabetes, jantung mereka juga tidak baik, ibu saya bahkan terserang stroke, oleh karena itu saya memilih rasa sakit berolahraga, saya tidak mau lari dari rumah ke tempat gym karena itu sangat menyakitkan belum lagi angkatan beban yang saya lakukan tetapi saya harus memilih entah mau atau tidak dan entah suka atau tidak, saya tidak mau tetapi saya paksakan memilih lari ke gym dan melakukan angkat berat disana, saya memaksa diri saya merasakan rasa sakit jangka pendek dibanding saya harus menerima rasa sakit jangka panjang.
semua ini bukan soal resolusi tahun baru, bukan soal goal, tetapi soal kehidupan dimana rasa sakit harus dipilih, pertanyaannya, rasa sakit mana yang Anda pilih?
Komentar
Posting Komentar