TAKSONOMI BLOOM

 






    paper diatas adalah paper pertama tentang rekognisi yang saya baca, saat itu usia saya masih 18 tahun dan saya sangat menggandrungi pembelajaran psikologi. Paper itu terbit tahun 1980, namun itu bukan paper pertama yang membahas tentang rekognisi dan penggolongannya karena orang pertama yang melakukan itu adalah seorang psikolog brillian asal amerika yang bernama Benjamin Bloom, itulah mengapa penggolongan rekognisi dinamakan Taksonomi Bloom karena pak Benjamin adalah orang pertama yang menggolongkan hal ini.






    gambar diatas adalah penggolongan yang saya maksud, umumnya disebut C1-C6, C1 adalah yang terbawah dan C6 adalah yang paling puncak. Saya akan menjelaskan taksonomi bloom ini dengan sangat sederhana supaya pembaca sekalian biasa mengerti, saya akan gunakan contoh dalam kehidupan sehari-hari yang tentunya familiar dengan para pembaca sekalian.

    kita mulai dari C1, C1 adalah remembering atau dalam bahasa Indonesia adalah mengingat, pada tahap ini pembelajar hanya diberikan tugas untuk mengingat atau mengetahui, cukup sampai disitu saja, misalnya mengingat baut dan jenis-jenis baut, mengingat obeng dan jenis-jenis obeng. Pembelajar hanya harus bisa membedakan mana obeng bunga, mana obeng lancip, dan jenis-jenis mata obeng lainnya. Hanya sampai disana, mengetahui dan mengingatnya.

    pada C2 pemahaman dibutuhkan, disini pembelajar harus bisa memahami mana obeng yang cocok dengan baut yang mana, pembelajar mulai dituntut memilih obeng untuk memasang dan membuka baut, pembelajar harus bisa mengklasifikasikan mata obeng bunga, baut untuk mata obeng bunga, mata obeng lancip, baut untuk mata obeng lancip dan seterusnya.

    pada C3 pembelajar dituntut untuk bisa mengaplikasikan pemahamannya, disini pembaca akan diuji apakah ia benar-benar mengerti atau tidak dengan yang sudah dia pelajari di C1 dan C2. dalam konteks baut dan obeng, misalnya tidak ada obeng, pembelajar akan dituntut menggunakan bahan lain, misalnya pembelajar menggunakan gunting atau pisau dengan ujung yang cocok maka pembelajar dianggap lulus C3 tetapi jika pembelajar bersih keras harus menemukan obeng maka dia gagal pada tahap C2 yaitu proses memahami.

    C1-C3 disebut juga dengan lows order thinking skills atau kemampuan berpikir dasar, ketika proses C1-C3 sudah berhasil maka selanjutnya adalah proses mengasah high order  thinking skill atau kemampuan berpikir tinggi. Pada tahap ini dimulai pada C4, dimana pada C4 pembelajar dituntut untuk bisa melakukan analisis, misalnya dalam konteks baut dan obeng, pembelajar dituntut untuk menganalisis masalah, misalnya masalahnya adalah terlalu sulit membuka baut yang dikancing terlalu teras atau baut bisa saja jatuh ketika dibuka.

    ketika pembelajar sudah menganalisis maka ia dapat lanjut ke C5 dimana C5 adalah tahap evaluasi, pada tahap evaluasi pembelajar dituntut untuk memikirkan solusi, disini pembelajar menjadi problem solver atas masalah-masalah yang ia temukan di C4 maka ia bisa memikirkan berbagai jalan keluar untuk setiap masalah tersebut, misalnya pada baut yang keras dibutuhkan obeng yang lebih kokoh agar mata obeng tidak patah, dibutuhkan tenaga yang lebih besar menggunakan mesin, atau pada baut yang berceceran dibutuhkan obeng yang mata obengnya memiliki magnet sehingga baut dapat menempel pada magnet.

    setelah melakukan tahap evaluasi maka selanjutnya pembelajar menuju tahap C6 yaitu mencipta, pembelajar mulai menciptakan obeng dengan mesin yang bisa berputar sendiri dimana mata obengnya terbuat dari bahan yang kuat tetapi memiliki daya magnetis sehingga baut tidak jatuh berceceran dan sulit ditemukan. Pada tahap C6 pembelajar mulai bisa membuat produknya sendiri, menguji produknya, hingga produk itu dapat bermanfaat pada orang lain.

    tentu menuju C6 tidaklah semudah teori yang saya jelaskan, biasanya orang hanya berhenti pada C5, pada C6 biasanya dituntut untuk hilirisasi ilmu atau riset dalam bentuk produk tetapi ini adalah pekerjaan yang sangat kompleks. Pendidikan di Indonesia sendiri menganut C1 untuk pendidikan dasar (sekolah dasar) dimana siswa dituntut untuk tahu, tahu membaca, tahu menghitung, tahu rumus-rumus matematika sederhana, tahu perbedaan manusia, hewan, dan tumbuhan, tahu agama, dan tahu-tahu lainnya.

    pada C2 biasanya diajarkan di SMP, C2 adalah memahami dimana siswa    atau siswi tidak hanya tahu tentang tumbuhan tetapi paham tumbuhan itu menghasilkan makanannya sendiri, paham proses fotosintesis, paham bahwa tumbuhan membutuhkan matahari, dan pemahaman lainnya. Ketika siswa-siswi ini lulus SMA diharapkan dapat menerapkan ilmu atau sudah berada ditahap C3. Jadi kalau ada orang sudah lulus SMA namun ia menanam tumbuhan didalam rumah yang jauh dari pencahayaan maka sebenarnya ia telah gagal di C2 alias dia tidak benar-benar memahami konsep.

    C4 dimulai saat perkuliahan S1, dimana anak S1 biasanya menyelesaikan tugas akhir yang disebut dengan skripsi, pada skripsi, anak S1 mulai melatih berpikir kritis dan berpikir ilmiah, ia menggunakan pikirannya untuk menganalisis berbagai permasalahan dan menyelesaikan permasalahan sederhana dengan teori-teori yang ia dapat, tergantung dari jurusan yang ia ambil. C5 terjadi saat S2 dimana mahasiswa atau mahasiswi umumnya dituntut bukan hanya memehami masalah dan menyelesaikan dengan teori yang sudah ada tetapi menggabungkan beberapa teori hingga bisa mencari jalan keluar alternatif dimana jalan keluar alternatif ini biasanya memiliki kebaruan atau dalam dunia akademik dan riset dikenal dengan istilah novelty.


    C6 yang tidak mudah, C6 biasanya dilakukan oleh mereka para peraih nobel atau para inovator dibidang teknologi. C6 biasanya juga dilakukan oleh para pebisnis handal, C6 adalah tahapan terakhir. Para mahasiswa S3 atau post doctoral ada yang mencapai hal ini namun tidak semua bisa mencapai hal ini, kebanyakan riset-riset yang dipublikasi hanya berhenti pada C5, C6 adalah hilirisasi, namun saya mengerti mengapa banyak riset tidak sampai pada tahap hilirisasi karena memang membutuhkan dana dan energi yang besar serta dukungan pemerintah untuk mewujudkannya.

    itulah pembahasan taksonomi bloom kali ini, semoga bermanfaat dan semoga para pembelajar sekalian dapat naik level dengan cepat dan tepat, Amin.



Komentar

Postingan Populer