BUKAN SEKEDAR KESEMPATAN!
pada saat saya menempuh pendidikan sekolah menengah atas dan program sarjana saya, salah satu mata kuliah yang paling saya benci adalah kewirausahaan karena saya menganggap bahwa apa yang mereka ajarkan sangat jauh dari realitas kewirausahaan yang sesungguhnya, selain itu ajaran mereka penuh dengan kontradiksi, mereka memberi role model seperti anthony salim tetapi pada prakteknya siswa atau mahasiswa hanya diperintahkan untuk membuat produk makanan ringan dan menjualnya dilingkungan sekolah atau lingkungan kampus.
para pengajar tersebut juga sering menekankan tentang peluang dan bagaimana mencari peluang, mereka tidak pernah mengajarkan bahwa peluang atau kesempatan saja tidak cukup untuk bisa sukses sebagai wirausahawan. Saya ingat betul ketika ayah saya bercerita tentang temannya yang bernama Hadi Satyagraha, dimana kawannya tersebut pernah memprediksikan ditahun 90an bahwa banyak pengusaha yang akan jatuh dan memang demikian terbukti. Keluarga salim mungkin cukup beruntung ketika bertemu dengan Mochtar Riady yang mampu mengangkat BCA dalam waktu yang relatif singkat, namun keadaan seperti itu bisa dikatakan sebagai outlier dan sulit untuk diduplikasi.
yang paling penting adalah mengetahui kemampuan kita dan bukan sekedar kesempatan, misalnya disuatu daerah kita melihat bahwa ada permasalahan logistik dan kita mencoba menyelesaikannya namun kita tidak sadar bahwa adalah sebuah kebodohan jika kita tidak memperhitungkan kemampuan kita dalam hal capital, koneksi, ataupun strategi yang tepat. Perlu kita ketahui, tidak semua orang dilahirkan dengan kemampuan manajerial yang baik apalagi sebagai seorang problem solver, mungkin agak kasar jika saya mengatakan memang sebagian orang dilahirkan pecundang dan tidak memiliki beberapa skill dasar yang dimiliki oleh rata-rata orang.
Anda harus tahu dengan pasti apa kemampuan Anda dan cocok atau tidak kemampuan Anda dengan peluang yang ada saat itu, momentum bisa datang kapan saja namun kemampuan yang baik belum tentu muncul walau dilatih dengan konsisten selama bertahun-tahun. Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, mantan dosen saya yang ikut pelatihan kepenulisan artikel ilmiah dan menekuninya selama lebih dari lima tahun namun tetap saja kemampuan menulisnya buruk. IQ sangat mempengaruhi seseorang, terutama ketika mereka terjun ke dunia akademik, dan saya mengamini bahwa memang mantan dosen saya itu bodoh dan tolol sehingga walaupun ia konsisten, ia tidak bisa menelurkan bahwa satu artikel sinta 1.
namun memang ada saja orang yang punya kemampuan dan dipertemukan dengan kesempatan, Tahir misalnya, saat ia mendirikan Bank Mayapada, saat itu pendirian bank dipermudah untuk merecovery ekonomi Indonesia sehingga ia bisa mengambil peluang itu karena ia tahu bahwa ia memiliki modal yang kuat dan ia sangat yakin dengan kemampuan manajerialnya. Tahir bukan orang biasa, Tahir adalah outlier, bisnis-bisnis besarnya menunjukkan bahwa ia bukan sekedar orang yang yakin tetapi ia bisa membuktikkan apa yang menjadi kemampuannya tersebut.
mengetahui ini membuat kita lebih bijak bahwa kesempatan bukanlah sekedar kesempatan tetapi kita harus tahu apakah kita mampu atau tidak mengeksekusi kesempatan itu dengan baik, kalau meminjam peribahasa jawa "OJO NGOYO" alias jangan maksa!
Komentar
Posting Komentar