JANGAN BILANG SAYA TIDAK MENGINGATKAN ANDA!

    saya punya seorang teman, ia pebisnis yang ahli, bisnisnya dibidang F&B, namun bisnis F&Bnya bukan jangka panjang, ia hanya hit dan run, jadi dia selalu cari pasar  malam, jualan nasi kuning disana, dia jual dengan sangat murah namun terjual dalam jumlah besar dan dia selalu untung. Dengan sombong dia selalu mengatakan, dia tidak akan pernah susah karena dia sudah menemukan pola untuk mendapatkan uang dengan mudah yaitu cari pasar malam + siapkan nasi kuning dalam jumlah besar + jual murah. Suatu saat dia lakukan hal yang sama, kali ini karena sangat PD berdasarkan 15 kali pengalaman, dia All in semua uang keuntungannya dan boom, ternyata tidak sesuai ekspektasi, nasi kuningnya hanya laku 15 porsi dari 500 porsi yang disiapkan padahal biasanya laku 200 porsi plus masih banyak permintaan, namanya F&B ya gak bisa diapa-apakan lagi, dia harus menanggung kerugian besar dari hasil kerja kerasnya selama berbulan-bulan.


    kisah kedua datang dari teman lain, dia seorang pemain forex, katanya dia menemukan sebuah pola untuk trading, dia back test pola tersebut dan ternyata win ratenya 100%. saya tentu tidak percaya, jika ada trader yang bisa win ratenya 100% pastinya itu berasal dari quantitative hedge fund dan mereka sudah sangat kaya namun tidak ada jenis trading semacam itu. Saya tahu bahwa kawan saya tidak bohong, saya lihat dengan jelas bukti transaksinya. suatu ketika pola itu muncul, karena PD, dia gunakan seluruh uangnya dan boom, ternyata ia salah dan seluruh uangnya terliquidasi karena margin call, akibatnya dia mengalami kerugian senilai mobil porsche yang tentu membuatnya sangat down.


    alasan saya tidak mudah mempercayai pola karena pola terkadang menipu, mari kita lihat persamaan matematika berikut.

41 adalah bilangan prima

41 + 2 adalah bilangan prima

41 + 2 + 4 adalah bilangan prima

41 + 2 + 4 + 6 adalah bilangan prima

    kalau kamu teruskan pola ini maka kamu akan menemukan kalau polanya 41 + bilangan genap berurut akan menghasilkan bilangan prima. kamu begitu yakin setelah mencobanya, saya tidak bohong, lihatlah polanya

41 + 2 + 4 + 6 + 8

41 + 2 + 4 + 6 + 8 + 10

41 + 2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12

    iyakan? kalau kamu teruskan maka kamu akan menemukan bukti bahwa saya benar, ini berpola.

yakinkan sekarang? ini polakan?

    jawabannya tidak, karena kalau kamu teruskan maka dibaris 41 kamu akan menemukan pola ini rusak, mari kita buktikkan.


41 + 2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + 14 + 16 + 18 + 20 + 22 + 24 + 26 + 28 + 30 + 32 + 34 + 36 + 38 + 40 + 42 + 44 + 46 + 48 + 50 + 52 + 54 + 56 + 58 + 60 + 62 + 64 + 66 + 68 + 70 + 72 + 74 + 76 + 78 + 80 =

berapa hasil diatas?

    ok, tentu kita tidak akan melakukan hal bodoh dengan menghitungnya secara manual satu persatu, kita akan menggunakan persamaan matematika, namun kalau kalian bodoh dan mau melakukannya dengan manual itu bukan urusan saya dan saya tidak mau melakukannya, mari kita hitung dengan persamaan matematika yang lebih mudah saja.

    rumusnya sederhana, kita tinggal menghitung total angka setelah 41 atau angka genapnya saja jadi misalnya 2 + 4 maka kita hitung 2 bagian, jika 2 + 4 + 6 maka kita hitung 3 bagian, nah disitu ada 2 sampai angka 80 alias ada 40 bagian, sekarang 40 bagian ini kita sebut dengan n dimana n ini mewakili jumlah dari angka genap, n kemudian kita bagi dengan 2, mengapa kita bagi dengan 2 karena dalam deret aritmatika, angka pertama dan angka terakhir adalah nilai dari suku pertama dan suku terakhir dalam deret. Kemudian hasilnya akan kita kali dengan angka pertama dan terakhir dari angka genap setelah 41.

    mari kita hitung, n adalah 40 oleh karena itu 40/2 maka kita mendapat hasil 20, nah dua ini akan kita kali dengan angka pertama dan terakhir sehingga persamaan matematikanya adalah...

20 (2+80) = 20 (82) = 1640

sekarang mari kita tambahkan dengan 41

1640 + 41 = 1.681

jadi 

41 + 2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + 14 + 16 + 18 + 20 + 22 + 24 + 26 + 28 + 30 + 32 + 34 + 36 + 38 + 40 + 42 + 44 + 46 + 48 + 50 + 52 + 54 + 56 + 58 + 60 + 62 + 64 + 66 + 68 + 70 + 72 + 74 + 76 + 78 + 80 = 1.681

mari kita buktikkan secara matematika kalau perhitungan saya benar, kita akan gunakan kembali 
deret aritmatika dimana dalam kasus ini kita ketahui bahwa :

suku pertama (𝑎1) = 2
Suku terakhir (𝑎n) = 80
dan selisihnya(𝑑) = 2

maka sesuai dengan rumus untuk suku ke-n dalam deret aritmatika, kita akan menggunakan persamaan :

an​=a1​+(n−1)d

kita ketahui kalau (
𝑎n) adalah 80 maka mari kita subtitusi, setelah kita subtitusi maka persamaannya akan menjadi

80=2+(n−1)⋅2

maka kita bisa membuat penyelesaiannya sebagai berikut :

80−2=(n−1)⋅2⟹78=(n−1)⋅2⟹n−1=39⟹n=40

    sekarang kita tinggal melakukan perhitungan jumlah deret dengan melakukan subtitusi nilai maka

S40​=240​⋅(2+80)=20⋅82=1640

1640+41 = 
1.681

    terbukti secara matematika, namun jika Anda tidak percaya, gunakan saja kalkulator, anggap saja Anda bodoh dan mau membuktikkannya secara matematis, walaupun hasilnya akan tetap sama.

Lalu, apa yang saya maksud dengan pola yang rusak?

karena 1.681 ternyata bukan bilangan prima, loh kok bisa?

    kita tahu kalau bilangan prima itu adalah bilangan yang memiliki syarat-syarat berikut.

1. bilangan bulat positif
2. lebih besar dari 1
3. dapat dibagi dengan 1
4. dapat dibagi dengan dirinya sendiri
5. tidak boleh dapat dibagi dengan bilangan lain kecuali 1 dan bilangan itu sendiri

    nah, 1.681 itu telah gugur sebagai bilangan prima karena 1.681 akan habis jika dibagi dengan 41.

    nah kan, polanya rusak, artinya ini bukan sebuah pola tetapi pola ilusi sama seperti teman saya yang jualan nasi kuning tadi dan sama seperti teman trader saya tadi. Hati-hatilah terhadap pola karena selalu ada pola ilusi atau false pola!



Komentar

Postingan Populer