BERPIKIR RASIONAL

    saya salah satu orang yang tidak setuju dengan berpikir positif, tetapi jangan salah paham karena saya juga tidak setuju dengan berpikir negatif. tidak setuju dengan berpikir positif bukan berarti setuju dengan berpikir negatif, dunia ini tidak sehitam putih senitron SCTV yang hanya ada peran agonis dan antagonis saja yang menonjol, dalam kehidupan selalu ada spektrum dan saya menyebut spektrum berpikir itu adalah berpikir rasional.


    saya dahulu pernah join dengan sebuah perusahaan multi level marketing, bukan hanya satu namun banyak perusahaan multi level marketing yang saya beli produknya lalu jalankan sistem affiliatenya. saya diajari cara sukses dan salah satu cara sukses adalah berpikir positif, setiap hari saya berpikir positif dan saya jalankan bisnisnya, saya jual produkya, saya presentase setiap hari, pulang sekolah pasti saya lakukan hal itu, saya lakukan konsisten dari tahun ke tahun dan hasilnya adalah SAYA TIDAK SUKSES seperti yang dijanjikan (mobil mewah, rumah mewah, kebebasan finansial, dll)


    berpikir positif adalah cara yang salah, saya membuang bertahun-tahun waktu, tenaga, dan uang untuk melakukan hal yang secara matematis salah dan saya terjebak dalam halusinasi bahwa suatu saat saya akan kaya raya. Namun demikian, saya juga tidak ingin berpikir negatif karena pikiran negatif akan menghasilkan tindakan yang tidak memberdayakan. Misalnya, saya ingin membuka bisnis namun saya berpikir negatif bahwa bisnis itu tidak akan sukses, pastinya saya tidak akan membuka bisnis itu.


    berpikir yang terbaik adalah berpikir di area spektrum atau berpikir rasional, terkadang kita harus sedikit positif namun harus diimbangi dengan pikiran negatif untuk berani mengkritik pikiran positif kita. Kalau buka bisnis misalnya, hitunglah secara matematis, berapa modal yang dibutuhkan, berapa untuk CAPEX, berapa untuk OPEX, berapa untuk operasional, siapa target marketnya, dll. Lakukan semuanya dengan angka, lakukan secara objektif, jangan libatkan perasaan-perasaan yang membuat kita menjadi tidak rasional.


    tidak sedikit pengusaha saya temukan, bisnisnya sudah tidak prospek dan terus menerus menjadi liabilitas pribadi namun mereka enggan menutup bisnisnya. ada yang mengatakan bahwa itu adalah bisnis warisan ibunya yang dititip sebelum ibunya meninggal, ada yang mengatakan bahwa itu adalah bisnis pertamanya dan ia sangat menyayangi bisnis tersebut, dan begitu banyak alasan tidak rasional lainnya.


    ketahuilah bahwa bisnis bukan agama, tidak boleh seseorang fanatik terhadap bisnis kecuali ia mau terjebak dalam masalah keuangan seumur hidupnya. Kita harus mempertimbangkan segalanya dengan objektif, ada angkanya, ada risetnya, ada perhitungan matematisnya. Berpikir rasional adalah demikian, bisa digunakan untuk segala aspek kehidupan, entah itu keputusan asmara, keputusan pendidikan, atau keputusan lainnya dalam hidup ini.


    gunakan pikiran rasional, jadilah pribadi yang bijak, sukses selalu.


   

  

Komentar

Postingan Populer