APAKAH SEKOLAH ITU PENTING?

    penting atau tidak pentingnya sesuatu itu tergantung tujuan, hanya tujuan yang dapat menjadi parameter apakah sesuatu itu penting atau tidak. memiliki motor menjadi penting kalau motor itu digunakan untuk tujuan kerja dan tidak ada kendaraan umum dari rumah ke tempat kerja, namun memiliki motor juga bisa menjadi tidak penting ketika menjadi seorang pengangguran yang tugasnya tiap hari hanya tidur, main mobile legend, scroll tiktok, pelihara burung, makan, dan tidur kembali.
    
    sekolah menjadi penting kalau kita punya tujuan menjadi pegawai negeri sipil karena dengan sekolah bahkan sekolah yang sangat tinggi kita bisa memenuhi persyaratan menjadi pegawai negeri sipil, sekolah juga menjadi penting ketika kita ingin dihargai, faktanya di Indonesia, title masih menjadi salah satu bagian penting dimasyarakat yang multikultural ini.

    beberapa orang mengatakan bahwa sekolah tidak penting karena buktinya ada orang yang sekolahnya rendah tetapi bisa sukses dan kaya raya seperti susi pudjiastuti (mantan mentri diera kepemimpinan periode pertama presiden jokowi dodo), namun saya tidak sependapat dengan argumentasi ini. Jika tujuannya sukses dan kaya, tentu sekolah sangat menunjang.

    pertanyaannya, berapa banyak orang yang jadi mentri dengan kondisi pendidikan seperti bu susi pudjiastusi dan berapa banyak yang jadi mentri dengan kondisi pendidikan tinggi?

    silahkan lihat sendiri komposisi kementrian di kabinet pak jokowi selama periode ibu susi pudjiastuti masih menjawab menjadi mentri, lihat juga para ASN yang kaya raya, lihat pendidikan mereka, lihat juga orang-orang terkaya versi Forbes dan lihat pendidikan mereka, sebagian besar dari mereka sekolahnya sangat baik dan bahkan datang dari kampus-kampus ternama.

    argumen bodoh lainnya yang menurut saya sangat absurd dari orang-orang yang mengatakan bahwa sekolah itu tidak penting adalah argumen tentang Mark Zukerberg yang sukses walaupun dia dropout dari hardvard, ini sangat absurd sekali yang mencerminkan bahwa sekolah itu penting sehingga argumen bodoh begini tidak perlu ada. Pertama, Mark Zukerberg itu drop outnya dari Hardvard, Hardvard itu best university dan jangan disamakan dengan kampus ruko yang akreditasinya masih C setelah bertahun-tahun, secara fasilitas, tenaga pengajar, metode, dan networking jelas jauh beda. Kedua, perlu diingat bahwa Mark Zukerberg itu tidak lepas dari peran Peter Thiel yang saat itu berani menginvestasikan uangnya untuk mengembangkan Facebook senilai 500 ribu USD.

    kalau drop out dari kampus ruko, tidak punya network seperti Peter Thiel, kehidupan hanya akan makin buruk setelahnya. saya sudah melihat, orang-orang yang saya kenal ketika mereka bertemu perusahaan multi level marketing dan tidak melanjutkan pendidikan mereka, sungguh malang nasib mereka setelah itu, bukannya sukses, mereka malah terjebak didalam jurang ekonomi yang semakin parah.

    orang-orang seperti ibu susi pudjiastuti itu adalah outlier, outlier sederhananya adalah kebetulan. kayak nemu uang 100 ribu rupiah dijalan, walaupun kita pergi ke jalan yang sama keesokan harinya, tidak mungkin kita bisa menemukan uang yang sama.

    saya mungkin akan dikritik oleh orang matematika dan statistik ketika menjelaskan outlier adalah kebetulan, saya tentu tahu bahwa outlier tidak bisa disamakan dengan kebetulan karena data outlier juga bisa muncul dari kesalahan pengukuran dan beberapa outlier bisa terulang namun untuk menyederhanakan pada orang awam, saya mengambil analogi yang paling dekat yaitu kebetulan.

    semoga dengan membaca artikel ini, kita bisa lebih bijak dalam memandang apakah sekolah itu penting atau tidak.

Komentar

Postingan Populer